Catatan Dunia Menulis dan Kreativitas

27 October 2013

Cerita Misteri versus Cerita Suspense: Apa Bedanya?

8:11 PM Posted by dee , , , 1 comment
Ini ilustrasi aja, kok. Bukan beneran ^_^
Dalam artikel sebelumnya, saya memberikan pengertian cerita misteri menurut Sue Grafton. Pembagian yang sedikit beda dianut oleh Carolyn Wheat dalam How to Write Killer Fiction. Kalau Sue Grafton melihat Misteri sebagai payung besar beragam subgenre, Carolyn Wheat melihat bahwa Misteri terpisah dari cerita suspense. Ini artinya cerita thriller, mata-mata, petualangan dan lain-lain tidak berada di bawah cerita misteri. Ini menarik karena kalau dipikir memang cerita misteri memiliki perbedaan dengan cerita suspense. Dari sudut pandang ini, mari kita bahas perbedaan antara keduanya. 

Cerita Misteri

Sebuah mayat ditemukan di dasar jurang. Kemudian seorang detektif datang menyelidiki kematian tersebut. Adanya tokoh yang memahami situasi dan kemudian menanganinya membuat sebuah cerita langsung masuk kategori misteri. Meski ada kata detektif, belum tentu tokoh tersebut harus seorang polisi. Bisa jadi seorang biasa seperti Miss Marple dalam Agatha Christie. Akan tetapi, ia haruslah seseorang yang memiliki skill untuk menyelidiki apa yang terjadi. Karena kemampuannya, biasanya pembaca selalu tertinggal dari sang detektif. Saat sang detektif sudah mengambil kesimpulan apa yang terjadi, pembaca masih kebingungan. Cerita misteri juga biasanya berisi petunjuk-petunjuk yang akan diselediki oleh tokoh. Beberapa petunjuk akan menunjukkan arah ke pelaku, beberapa menjadi petunjuk sesat atau red herring. 

Di akhir cerita, detektif akan berhasil menemukan pelaku. Entah hasilnya pelaku tertangkap atau tidak, itu terserah kepada penulis. Yang jelas, pembaca akan merasa secara intelektual terpuaskan karena merasa berhasil ikut memecahkan kasus tersebut. Cerita-cerita detektif seperti Sherlock Holmes, Conan, Poirot dan lain-lain tentu saja tergolong dalam cerita misteri ini.

Cerita Suspense
Cerita suspense seperti mimpi buruk bagi tokoh utamanya. Dari awal, ia dikejar oleh beragam masalah yang semakin lama justru semakin buruk. Mungkin ia diteror oleh mayat tikus mati di depan rumah atau mendadak keluarganya kecelakaan. Benarkah kecelakaan atau ada yang mencelakai? Perlahan, tokoh utama akan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi bahaya. 

Berbeda dengan cerita misteri di mana pelaku tersembunyi, pembaca cerita suspense bisa jadi sudah tahu siapa pelakunya. Sepanjang cerita, pembaca terus menebak-nebak apakah tokoh utama akan selamat atau tidak. Jika penulisnya cerdas memberi akhir yang menarik, maka pembaca akan memperoleh kepuasan emosi. Cerita suspense ada dalam karya Tom Clancy, John Grisham, Michael Crichton, Dan Brown dan lain-lain. Sebagai catatan, novel-novel Michael Crichton, Dan Brown dan James Patterson seringkali digolongkan thriller karena tingkat ketegangannya lebih tinggi daripada suspense. Jadi kalau ada yang tanya apa perbedaan antara suspense dan thriller, tingkat ketegangan novel thriller lebih tinggi daripada suspense.

Setelah tahu beda antara keduanya, kita akan mulai belajar meramu cerita misteri pada post selanjutnya.

1 comment:

  1. Cerita Suspense yang pernah aku baca cuma novel karya Kak Lexie Xu.. tapi keren semua kak, hehehe :)

    ReplyDelete