Bagaimana kalau kita gabungkan kucing dengan errr.. domba? |
Salah satu
cara untuk mengolah ide tersebut adalah dengan menggunakan sistem Scamper.
Scamper
adalah sembilan prinsip berpikir kreatif yang diciptakan oleh Alex Osborn dan
emudian disusun ulang oleh Bob Eberle. Kesembilan prinsip berpikir itu adalah:
S
(Substitute) = Mengganti
C (Combine)
= Kombinasi
A (Adapt) =
Menyesuaikan
M
(Magnify/Modify) = Memperbesar/Memodifikasi
P (Put to
other use) = Memanfaatkan untuk kegunaan lain
E
(Eliminate) = Menghapus
R
(Rearrange/Reverse) = Menyusun kembali/Membalik
Scamper
disusun berdasarkan pendapat bahwa segala sesuatu yang ‘baru’ sebenarnya adalah
penambahan atau modifikasi dari segala sesuatu yang ada. Contohnya, handphone
adalah modifikasi dari telepon. Tablet seperti Ipad adalah modifikasi dari
komputer. Di dunia kepenulisan, hal yang sama juga berlaku. Kisah Titanic,
misalnya, tidak lebih dari versi lain Romeo dan Juliet. Begitu juga dengan
cerita Cinderella dan Beauty and The Beast.
Menerapkan Scamper dalam Menulis
S
(Substitute) = Mengganti.
Anda boleh
mengambil sebuah cerita yang Anda sukai dan mengganti semua hal yang bisa Anda
ganti. Ini bukan mencuri, selama orang lain tidak bisa mengenali darimana
‘inspirasi’ cerita Anda. Misalnya Anda mengambil Twilight, tetapi yang manusia
adalah cowok, ditemani satu peri cantik dan satu penyihir. Genrenya bukan
romantis melainkan komedi. Lokasinya di pedalaman papua. Tetapi plotnya sama
persis dengan Twilight.
C (Combine)
= Kombinasi
Anda juga
bisa menggabungkan beberapa cerita untuk mendapatkan satu cerita yang menarik. Misalnya:
Gabungan dari Finding Nemo dan Lord of the Ring, atau Inception dengan Twilight dan Titanic. Atau
Ayat-ayat Cinta dengan Ada Apa dengan Cinta?
A (Adapt) =
Menyesuaikan
Sebelum
Anda, sudah ada orang-orang yang memikirkan masalah yang mungkin tengah Anda
hadapi. Anda bisa memanfaatkan pemikiran ini demi kepentingan Anda. Cara
mengolah plot siapa yang Anda Anda bagus? Cara menciptakan tokoh siapa yang
bisa saya tiru? Apa yang bisa saya gabungkan dengan ide saya? Bagaimana saya
menyesuaikan teori kepenulisan yang saya pelajari dengan situasi saya?
M (Magnify/Modify) = Memperbesar/Memodifikasi
Cara lain
mendapatkan ide adalah dengan memperbesar atau memperluas ide Anda. Ini,
menurut saya adalah salah satu bagian terpenting menjadi penulis. Jika Anda
hanya meniru karya penulis lain, Anda tidak memberikan makna baru bagi pembaca.
Perempuan jatuh cinta pada lelaki? Sudah banyak sekali. Lalu di mana kelebihan
karya Anda? Apakah ada nilai ekstra dalam karya Anda? Bagaimana Anda bisa
menciptakan tulisan yang lebih dalam, lebih luas atau lebih bermakna
dibandingkan karya yang sudah ada sebelumnya?
P (Put to
other use) = Memanfaatkan untuk kegunaan lain
Apakah buku
Anda bisa digunakan untuk hal yang lain selain hiburan atau hadiah? Misalnya,
buku Anda didesain untuk dibentuk menjadi wadah barang, pajangan yang menarik,
dan lain-lain. Dengan demikian, Anda bisa meluaskan lingkup pemasaran buku
Anda.
E
(Eliminate) = Menghapus
Selain
menambahkan ide, Anda juga bisa membuang sebagian dari ide tersebut. Coba
perhatikan, bagian mana yang bisa Anda abaikan? Bagaimana kalau buku ini dibagi
dua bagian saja? Bagaimana kalau cerita ini dipadatkan? Mana yang perlu? Mana
yang tidak perlu?
Proses ini
akan Anda hadapi saat Anda mulai mengedit naskah. Mungkin Anda akan merasa
sulit karena Anda merasa semua bagian cerita Anda ‘terlihat’ utuh dan tidak
boleh diotak-atik. Namun jika Anda bersedia mengotak-atik cerita Anda, bermain
dengan ide menghapus dan memadatkan, maka bisa jadi tulisan Anda akan jauh
lebih kuat.
R
(Rearrange/Reverse) = Menyusun kembali/Membalik
Ide tentang
membalik ini sudah dibahas minggu lalu secara spesifik. Tetapi intinya, kita
mengubah langkah kita dalam menyusun cerita. Dari yang biasanya menulis dari
awal, kita memulai dengan dari belakang.
Salinger dan Kafka
Saya ingin menutup tulisan kecil ini dengan cerita tentang Kafka dan JD Salinger. Saat novel Franz Kafka keluar, banyak orang terkesima akan unsur keterbaruan dalam novel Metamorphosis-nya. Ya iyalah, orang tokoh utamanya bangun dan langsung berubah menjadi serangga. Siapa yang akan terpikir? Hal ini membuat JD Salinger merasa tidak percaya diri, namun pada saat yang bersamaan, ia juga merasa tertantang. Ia membaca semua karya Kafka dan berusaha untuk menulis dengan gayanya sendiri. Hasilnya? Catcher in The Rye yang terkenal itu. Sejumlah penulis yang terinspirasi dari tulisan Kafka adalah George Orwell dan Neil Gaiman. Tetapi para penulis ini, tidak sekedar menyalin gaya Kafka, mereka menambahkan hal-hal yang belum diekspolarasi oleh Kafka.
Intinya
adalah jangan ragu untuk mengobrak-abrik tulisan penulis lain. Karya yang sudah
ada saat ini bisa jadi bukan karya yang terbaik. Bakan, mereka menunggu untuk
Anda eksplorasi, Anda perdalam dan Anda kembangkan.