Jack Canfield, creator of Chicken Soup Series |
Siapa yang nggak tahu Jack Canfield? Semua yang hobi baca Chicken Soup tentu tahu dalang di balik buku yang fenomenal ini. Namun berapa banyak yang tahu jika Chicken soup bukanlah buku yang lahir dari tangan penerbit besar? Chicken soup bisa dibaca jutaan orang hingga saat ini berkat kegigihan Jack Canfield dan sohibnya, Mark Victor Hansen.
Pada Awalnya
Pada awalnya Jack dan Mark berupa untuk
menerbitkan Chicken Soup ke penerbit besar. Bersama-sama mereka bergerilya ke banyak penerbit. Namun apa daya, 130 penerbit yang
mereka datangi menolak. Salah satu alasannya adalah “nggak ada yang mau membeli buku kumpulan cerita.” Tidak putus asa, akhirnya keduanya memutuskan untuk menerbitkannya sendiri alias melakukan
self publishing.
Jalan Menuju Sukses
Ini bagian yang ingin Anda ketahui. Bagaimana mereka bisa sukses menjual buku tanpa melalui penerbit? Dari bukunya, The Success Principle, ada beberapa poin
yang ditulis oleh Jack Canfield yang berkaitan dengan perjuangannya menjual
Chicken Soup:
- Jika ingin menghasilkan hal yang besar, bermimpilah besar.
Jangan takut bermimpi besar, begitu pesan Jack. Orang
yang bermimpi besar akan menarik hal-hal yang besar. Jadi jangan peduli kalau
ada orang yang bilang “ah buku gitu doang mana mungkin jadi bestseller.” Nyatanya memang ada buku yang ‘gitu doang’ menjadi bestseller. Ingat poconggg? Saat menerbitkan
Chicken Soup, Jack dan Mark membuat ‘visi 2020’ yaitu menjual 1 milyar buku pada tahun 2020 dan
mengumpulkan dana amal sebesar $500 juta pada tahun 2020.Memang saat ini belum sampai tahun 2020. Tetapi mengingat kesuksesan Chicken Soup yang luar biasa, mungkin banget kan mereka berhasil mencapainya.
- Bawa tujuanmu yang paling penting di dalam dompet.
Jack dan Mark menulis keinginan mereka dalam selembar
kertas dan membawanya ke mana-mana dalam dompet mereka. Jack menulis, “Saya bahagia bisa menjual buku chicken soup 1,5 juta copy chicken soup pada
tanggal 30 Desember 1994.” Meskipun sempat ditertawakan, nyatanya keduanya memang
berhasil mencapai 1,3 juta kopi chicken soup. Meleset? Hm.. so what? Toh di
kemudian hari Chicken soup berhasil 8 juta kopi di seluruh dunia dalam 30
bahasa.
- Lakukan Lima Hal dalam satu hari.
Salah satu kunci keberhasilan Chicken soup masuk menjadi
bestseller adalah dengan melakukan aturan Lima,
yaitu melakukan lima
hal dalam satu hari untuk mempromosikan bukunya. Ada banyak hal yang dilakukan
Jack Canfield dan Mark Hansen untuk mempromosikan Chicken Soup: mulai dari
menulis press release, mengirimkan buku secara gratis ke sejumlah selebritas, menelpon
orang yang bersedia melakukan book review, bersedia melakukan book signing di
toko buku manapun, berusaha menjual chicken soup di gift shop, pom bensin, dan
lain-lain. Jack juga rajin mengirimkan artikel ke lima puluh
majalah lokal dan regional di seluruh Amerika Serikat. Tiga puluh lima di antaranya
menerbitkannya, memperkenalkan Chicken Soup ke lebih dari 6 juta pembaca. Pokoknya
lima aktivitas
promosi setiap harinya!
Dan kapan mereka sukses? Dua tahun kemudian! Mungkin
Anda terperangah membacanya. Tetapi begitulah kenyataannya. Kesuksesan tidak
diraih dalam semalam. Namun kesuksesan mereka juga tidak main-main. Chicken
Soup adalah salah satu buku terlaris di dunia (cek saja wiki kalau tidak
percaya) dan telah dialihbahasakan ke tiga puluh bahasa dunia.
- Banyak dan Rajin Beramal
Heh? Apa hubungannya dengan dengan sukses menulis buku?
Jack Canfield percaya bahwa semakin banyak kita memberi, maka semakin banyak
kita menerima. Bersama para penulis Chicken Soup, Jack Canfield telah
mendonasikan lebih dari 100 lembaga amal. Para Penulis Chicken Soup bahkan
pernah membuat buku untuk didistribusikan secara gratis untuk para narapidana.
Hasilnya? Justru muncul permintaan menerbitkannya untuk umum! Di Indonesia,
setahu saya penulis Ippho Santosa melakukan doa bersama anak yatim ketika ia
meluncurkan buku 7 Keajaiban Rezeki. Dan kita tahu buku itu menjadi salah satu
bestseller di Indonesia.
- Banyak Berbagi
Poin ini mirip dengan
poin nomer empat. Namun fokusnya adalah berbagi dengan orang dalam, bukan ‘orang luar’. Jack Canfield mengatakan ia selalu
berusaha membagi pendapatan secara adil dengan sekretaris, editor, penulis, dan
orang-orang yang terlibat dalam Chicken Soup. Bukan saja digaji lebih tinggi
dibanding penerbit biasa, karyawannya juga memiliki rencana pension dan bonus
tahunan yang menarik. Saya pribadi
berharap banyak penerbit yang melakukan hal ini. Sudah sering saya mendengar
penerbit yang kurang menghargai penulisnya dan membayar mereka di bawah kepantasan
(hmm… pernah mendengar ajakan antologi yang penulisnya dibayar dengan sejumlah
pulsa?) atau editor yang tuntutan kerjanya tidak sebanding dengan gajinya.
Dan kalau Anda sedang
melakukan self publishing seperti Jack Canfield? Bayarlah cover designer Anda
dengan harga layak. Bayarlah penulis Anda dengan harga pantas. Berterimakasihlah
kepada orang yang telah membeli buku Anda. Berterima kasihlah kepada orang yang
sudah mengkritik buku Anda. Hargai
orang-orang yang telah bekerja bersama Anda.
Pada akhirnya kebaikan yang Anda lakukan akan kembali kepada Anda berupa
kebaikan juga.
NB: Kalau Anda tertarik membaca buku Jack Canfield, The
Succes Principle, Anda bisa mendapatkannya secara online di toko buku Gramedia.