Mungkin
kamu bertanya-tanya buat apa sih tahu sejarah dan aneka bentuk cerita
misteri? Sebenarnya sih memang nggak penting-penting banget kalau kamu
memang ingin langsung menulis. Artinya, menulis ya menulis saja. Nggak
penting juga kan menggolongkan cerita kamu termasuk apa. Orang pada
akhirnya yang penting adalah kualitas kamu kok. Ntar terserah aja orang
mau menggolongkan sebagai apa.
Hanya saja kalau saya pribadi, saya suka melongok sejarah karena darinya saya bisa belajar banyak hal. Termasuk di dalamnya mencari buku-buku cerita misteri yang paling berpengaruh. Dalam penjelasan berikut, saya akan melihat cerita misteri lebih sempit lingkupannya, yaitu cerita detektif atau (sebagian orang menyebut sebagai) cerita kriminal (crime writing).
Sejarah
Edgar Allan Poe |
Setelah
Poe ada Sherlock Holmes yang lahir dari tangan dingin Sir Arthur Conan
Doyle. Keduanya membangun sosok detektif yang rasional dan mengambil
kesimpulan berdasarkan bukti yang ada. Hingga sekarang Sherlock Holmes
menjadi salah satu karakter detektif yang paling berpengaruh dan menjadi
panutan banyak penulis. Jadi kalau kamu mau belajar menulis cerita
detektif, setidaknya, lahaplah Sherlock Holmes.
Ragam Cerita Misteri
Hadirnya tulisan Edgar Allan Poe dan Sir Arthur Conan Doyle mendorong lebih banyak munculnya cerita misteri. Dari beragam cerita misteri (atau cerita detektif), dapat kita simpulkan ada tiga ragam cerita misteri yang berkembang sampai sekarang.
Classic Whodunit
Sebenarnya saya mau menuliskan artinya dalam bahasa Indonesia, tapi sampai sekarang sepertinya saya belum menemukan istilah yang tepat. Jadi, Classic Whodunit aja, ya? Yang termasuk ke dalam jenis cerita ini adalah kisah seperti Sherlock Holmes atau karya-karya Agatha Christie.
Ciri-ciri cerita seperti ini biasanya terjadi di tempat-tempat yang ‘indah’ seperti dalam kisah Agatha Christie, di pedesaan Inggris. Awal cerita digambarkan sebagai dunia yang teratur kemudian keteraturan itu terganggu karena adanya pembunuhan. Tokoh utama kemudian berusaha mencari pelaku. Setelah pelaku ditemukan, dunia kembali menjadi tenang.
Aliran ini juga disebut sebagai cerita ‘cozy detective’. Disebut cozy karena memang para pembacanya menganggapnya sebagai bacaan ringan yang bisa dinikmati sembari bersantai. Pembacanya tidak perlu terlalu pusing karena akhirnya semua akan baik-baik saja.
Bagi
sebagian pihak, classic whodunit terkesan tidak realistis. Tapi, saya
pikir sampai sekarang classic whodunit masih banyak dipakai para penulis
dan tidak ada salahnya dengan itu. Kalau kamu nonton serial Monk, Psych
atau Castle, kamu akan menemukan nuansa classic Whodunit di dalamnya.
American Hard-Boiled Detective Story
Jika cerita detektif Inggris membuka cerita dengan dunia yang pada awalnya baik-baik saja, para detektif Amerika ini justru mengungkapkan bahwa dunia memang sudah kacau sebelum terjadi kejahatan. Kekerasan adalah hal yang biasa di dunia tersebut. Bahkan adalah hal biasa jika detektifnya sama kacaunya. Bisa jadi para detektif ini bercerai, memiliki masalah pribadi, dan lain-lain. Ciri lainnya adalah korban tidak hanya satu, tapi beragam. Dan para pelaku berusaha membungkam jagoan dengan beragam cara. Pengarang yang menonjol dari ragam cerita ini adalah Dashiell Hammet dan Raymond Chandler. Penulis terkenal lain yang masuk dalam jenis ini adalah Sue Grafton, Michael Connelly, Ruth Rendell, Val McDermid, Ian Rankin dan P.D James.
Police Prosedural
Untuk jenis yang satu ini, kamu dapat mengingatnya dengan mudah. Pokoknya, ingat saja CSI! Jika dalam Classic dan American Hard Boiled, tokoh utamanya adalah seseorang, dalam the prosedural, tokoh utamanya adalah tim polisi itu sendiri. Drama yang ditunjukkan berlangsung di laboratorium forensik, kesesuaian antara satu saksi dan yang lain dan lain-lain. Para tokoh utamanya juga digambarkan manusiawi, bukan manusia super yang serba tahu. Tokoh utamanya tidak harus polisi, lho. Bisa saja seorang profiler atau petugas forensik. Beberapa penulis yang terkenal dalam jenis ini adalah Joseph Wambaugh, James Ellroy, dan Patricia Cornwell.
Nah, sekarang kamu sudah tahu sejarah dan ragam ceritanya. Pada pembahasan berikutnya, kita akan belajar membedakan cerita misteri dan cerita suspense.
Saya pengen banget nulis misteri tapi kok ya gak bisa2 :D
ReplyDeletecoba banyak-banyak membaca novel atau cerita misteri dan melihat bagaimana cara si penulis membangun cerita, mbak :)
Delete