Mengajar? Sama sekali nggak kepikiran! |
Saya berdiri di pojok ruangan. Udara dingin dari AC mengalir
menyambut kedatangan saya. Di hadapan saya, empat bocah mungil yang lucu sibuk
bermain. Di mata semua orang, mereka adalah malaikat mungil. Namun di mata
saya, mereka adalah monster yang siap mencacah saya. Jantung saya berdebar
kencang, perut saya melilit. Saya berada di neraka.
Itulah perasaan saya ketika mendadak saya didaulat untuk
menjadi pelatih kepenulisan untuk anak-anak. Tentu saja saya panik. Siapa saya
yang ‘berhak’ jadi pelatih? Saya hanyalah mantan editor yang banting setir
menjadi penulis, dan sekarang mencoba menjadi pelatih menulis. Di rumah, saat
saya memikirkan pengalaman pertama saya itu, rasanya gila banget. Kok ya
bisa-bisanya saya ‘terjerumus’ jadi pelatih begini?
GARA-GARA UMROH
Lima lembar kuning di meja saya menjelaskan semuanya pada
saya. Itu adalah resolusi yang saya buat di hadapan Tuhan. Saat thawaf, saya
memfokuskan diri agar tulisan saya
terkabulkan. Jadi, ini biang keladinya!
Untuk mewujudkan
prestasi terbaik saya, saya harus memiliki expertise yang mendukung. Oleh
karena itu saya berkomitmen untuk menjadi pakar di bidang: menulis fiksi
bestseller dan motivator penulis.
Berbagai aktivitas
yang saya lakukan akan mengarah kepada peningkatan keahlian di bidang tersebut.
Saya akan lebih banyak belajar tentang berbagai alternatif, metode dan cara
menulis fiksi dan menyemangati orang untuk terus menulis hingga pesan saya bisa
meresap ke dalam pikiran dan hati seseorang.
Tunggu dulu. Motivator? MOTIVATOR? Tuhanku, karena itukah engkau jerumuskan aku
menjadi pelatih?
Sepertinya iya.
Oke. Berhenti sebentar. Ini peringatan untuk siapapun yang
membaca blog ini. Hati-hati kalau berdoa karena Tuhan akan mengabulkannya. Ini
serius, lho! Ia sudah menunjukkannya kepada saya. Memang sih jalannya lucu,
lewat internet. Tetapi, jalannya Tuhan memang tidak tertebak, bukan?
Tahun ini saya membuat novel bersama dengan teman-teman yang
saya kenal melalui internet. Nggak cuma berteman, saya rasa kami jadi cukup
dekat untuk terlibat di proyek-proyek kepenulisan. Bahkan kemudian, salah satunya mengajak saya menjadi pelatih.
Lalu mendadak, OMG! ada info pelatihan jadi trainer penulis yang saya dapatkan via facebook! Dan itu hitungannya hanya harian! Saya nggak kebayang deh kalau saya sampai melewatkan kesempatan itu. Saya benar-benar beruntung. Belum lagi ditambah klien pertama saya juga diperoleh grup teman saya melalui internet
juga. Klop banget, kan? Memang rezeki saya mengalirnya lewat internet, nih.
RESOLUSI 2012
Jadi, apa nih yang akan saya lakukan tahun 2012? Yang jelas
saya akan terus menggunakan internet untuk mengembangkan usaha baru saya. Saya
punya banyak sekali rencana yang berkaitan dengan internet. Awal tahun 2012
saja saya sudah merencanakan tiga pelatihan kepenulisan, di mana salah satunya
gratis.
Selain itu, saya ingin mengintensifkan promosi novel saya viainternet. Tahun lalu, promosi via twitter dan goodreads.com menghasilkan hasil
yang lumayan.
Saya ingin meraih klien lebih banyak dan yang paling penting
lagi, saya ingin menjangkau lebih banyak pembaca. Saya ingin bertemu dengan
individu-individu yang positif, yang ingin menulis untuk menggetarkan hati
manusia. Karena menurut saya sih, ehm, nggak ada yang lebih indah daripada
sebuah tulisan (apapun bentuknya) selain tulisan yang mampu menggerakkan hati
manusia ke arah kebaikan.
Oh, ya. Lebih banyak komunikasi juga dengan Tuhan. Saya
punya perasaan, saya akan melihat lebih
banyak lagi kejadian ajaib lagi.
Bagaimana dengan kamu?