Siapa
yang tidak mengenal Detektif Conan? Bagi generasi sekarang, Detektif
Conan adalah salah satu detektif fiktif paling ternama, bahkan mungkin
di atas Sherlock Holmes. Karya Aoyama Gosho ini terkenal lewat komik
maupun serial televisinya. Jika kamu ingin membuat cerita detektif,
Detektif Conan dapat menjadi salah satu referensi kamu.
Detektif Conan berkisah tentang seorang remaja dengan kemampuan analisis yang luar biasa bernama Shinichi Kudo. Akibat efek sebuah alat saat mengejar musuhnya, ia diubah menjadi sosok anak kecil. Ia terpaksa menjadi sosok Conan. Ia kemudian bekerja sama dengan seorang detektif swasta bernama Kogoro Mouri dan putrinya, Ran Mouri yang amat menyukai Shinichi. Karena ucapan anak kecil tidak akan dianggap oleh banyak orang, Conan membius Kogoro setiapkali ia tahu siapa pelakunya. Selain keduanya, ada juga tokoh Profesor Agasa yang tahu akan masa lalu Conan dan Inspektur Megure yang seringkali mengandalkan kemampuan Kogoro, atau mungkin Conan lebih tepatnya.
Dari
segi cerita, kisah Detektif Conan termasuk pada genre cerita misteri
klasik, seperti Sherlock Holmes. Secara garis besar, alur cerita setiap
kasus Detektif Conan adalah seperti ini:
Pada awalnya semua baik-baik. Conan dan yang lain mungkin sedang berlibur, reuni, makan ramen atau yang lain.
Terjadi pembunuhan, di mana Conan terlibat membantu.
Ia menemukan sejumlah pelaku dan petunjuk. Tentu saja ia dianggap sebagai pengganggu karena masih kecil.
Detektif Conan menemukan siapa pelakunya dan kemudian ‘menembak’ Kogoro dengan obat bius. Ia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Pelaku mengaku dan menceritakan alasan yang sebenarnya. Dunia kembali tenang.
Tips Menulis Cerita Misteri ala Detektif Conan
Tidaklah mudah jika kamu ingin membuat cerita misteri ala Detektif Conan (memang ada menulis cerita yang mudah?) Akan tetapi, jika kamu ingin menulis cerita misteri seperti Aoyama Gosho, perhatikanlah sejumlah hal berikut ini.
Tidaklah mudah jika kamu ingin membuat cerita misteri ala Detektif Conan (memang ada menulis cerita yang mudah?) Akan tetapi, jika kamu ingin menulis cerita misteri seperti Aoyama Gosho, perhatikanlah sejumlah hal berikut ini.
Banyaknya membaca referensi cerita misteri klasik. Meskipun Detektif Conan tampil dengan gaya Sherlock Holmes, kamu juga bisa membaca cerita misteri karangan penulis lain seperti Agatha Christie, Dorothy L. Sayers, dan lain-lain. Beberapa kasus Detektif Conan juga termasuk genre locked-room mystery. Jika kamu bisa mendapatkannya, cobalah karya Dickson Carr. Kamu juga bisa nonton Monk untuk mendapatkan ide.
Bacalah kasus kejahatan dan kasus forensik yang pernah terjadi. Kamu dapat mengunduh ebook tentang forensik di situs seperti avaxhome.ws. Jika kamu enggan membaca dalam bahasa Inggris, kunjungi saja perpustakaan atau toko buku terdekat. Kamu akan mendapat gambaran bagaimana seorang detektif mengambil kesimpulan tentang pelaku atau yang terjadi dari melihat atau meniliti mayat. Yah, tentu saja kamu harus menguatkan hati jika kamu melihat gambar-gambar mayat dengan beragam akibat.
Banyaklah berkhayal. Tempatkan mayat dalam posisi paling tidak memungkinkan untuk terbunuh dan buatlah skenario paling aneh akan tetapi masuk akal mengenai bagaimana sang korban bisa terbunuh.
Banyaklah berlatih Lateral Thinking. Soal-soal lateral thinking membantu kamu berpikir out of the box. Dengan latihan seperti ini, kamu bisa ‘menipu’ pembaca dan menciptakan kasus-kasus yang menarik. Coba beberapa situs berikut ini: brainfood, puzz.com, creative puzzle, ataupun folj.
Ciptakan satu karakter detektif yang kuat dan yang lain sebagai tambahan saja. Detektif tersebut haruslah orang yang ahli di bidangnya. Mungkin kamu akan membuatnya sebagai tukang mabuk, mata keranjang dan lain-lain sebagai ‘gimmick’, tetapi detektif kamu haruslah seseorang yang memiliki komitmen tinggi untuk menegakkan keadilan. Fungsi karakter lain adalah menguatkan karakter utamanya, jadi jangan buat terlalu berlebihan sehingga menenggelamkan tokoh utamamu.